LKMM-TD 2020 - Teknik Mengabdi


Rabu, 15 Juli 2020 dilaksanakan salah satu rangkaian LKMM-TD 2020 yaitu Teknik Mengabdi. Maka, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang rangkaian acara tersebut. Teknik mengabdi kali ini dilaksanakan secara daring yang dinarasumberi oleh Ibu Shanty Eka Septiani, S.Hut, MS. yang merupakan Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Pengendalian Lingkungan Hidup di Banjarbaru. Acara juga diadakan di Google meet, dengan sistem rangkaian acara yang sama seperti EFTalk minggu kemarin, yakni penyampaian materi oleh narasumber melalui video yang telah direkam sebelumnya. Tema teknik mengabdi tahun ini adalah “Pengelolaan Lingkungan Saat New Normal”. Tema tersebut menurut saya cukup inovatif dan antisipatif terutama di masa pandemi sekarang. Narasumber yang dihadirkan juga sangat berhubungan dengan tema. Jika teknik mengabdi diadakan secara offline, kami akan membersihkan lingkungan sekitar. Jadi, untuk materi secara daring ini, Teknik mengabdi cukup menarik.




Seperti yang disampaikan narasumber, permasalahan lingkungan hidup merupakan permasalahan kompleks yang berkaitan dengan globalisasi dan perubahan sosial budaya yang cepat. Salah satu budaya global adalah konsumerisme. Contoh kasus, meningkatnya timbunan sampah akibat konsumerisme dibuang secara sembarangan. Solusinya tidak boleh parsial dengan hanya menyediakan tong-tong sampah, namun masyarakat harus diedukasi terus-menerus untuk menerapkan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan, serta dengan ada regulasi yang mengatur dan mengikat secara hukum. Saya sangat setuju dengan ini. Memang masalah konsumerisme dan sampah bukan hanya masalah di Indonesia, tetapi masalah krusial di seluruh dunia. Akan tetapi, edukasi tentang hal ini masih sedikit masyarakat yang mengetahuinya. Kebanyakan masyarakat selalu mengikuti tren global dan melakukan konsumerisme tanpa melihat di sudut pandang permasalahan lingkungan hidupnya.

Pengelolaan lingkungan juga menyangkut keilmuan lain, bukan hanya orang-orang lingkungan. Sehingga permasalahan dapat diselesaikan dengan komprehensif. Dari sini saya belajar, memang untuk mengedukasi masalah lingkungan ini semua orang perlu bekerja sama. Materi yang dibagikan yakni “Mengabdi dengan Integratif dan Interkonektif kepada Masyarakat” cukup bermanfaat agar mahasiswa peka terhadap permasalahan lingkungan di masyarakat.

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu pilar tri dharma perguruan tinggi disamping dharma pendidikan dan pengajaran dan dharma penelitian. Pemberdayaan masyarakat (community empowerment)  melalui pengabdian masyarakat diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang ada  dan mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Hasil-hasil penelitian dari perguruan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat diaplikasikan dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat secara luas dengan pendekatan interdisiplin atau keterpaduan beberapa disiplin keilmuan yang saling berhubungan. Perguruan tinggi melalui mahasiswa yang melakukan pengabdian masyarakat didorong untuk mengaplikasikan hasil-hasil penelitian secara inovatif dan kreatif yang dibagikan kepada masyarakat secara daring atau online walaupun kunjungan ke lapangan tetap dilaksanakan namun harus mengutamakan protokol kesehatan dan keselamatan sesuai yang telah ditetapkan pemerintah seperti menggunakan masker, mencuci tangan, mnggunakan hand sanitizer dll.

Beliau juga menyampaikan: Limbah yang paling viral saat pandemi, adalah limbah hasil swab odp / pdp, limbah infeksius (hasil test RTC), masker, baju-baju medis, dll. Berdasarkan rapat di Kementrian Lingkungan Hidup, sampah-sampah tersebut harus dimusnahkan. Hal tersebut juga membuat saya takjub dengan mereka yang mengurusi limbah tersebut, karena jika terjadi kesalahan mungkin saja virus dapat tersebar sehingga mungkin pengelolaan limbah harus dilakukan secara tertata.

Setiap bagian dari solusi yang komprehensif terhadap persoalan lingkungan pun harus dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner. Dengan kata lain, kesadaran terhadap gaya hidup yang bijak dan ramah lingkungan sebagai salah satu bagian dari solusi persoalan lingkungan dapat ditumbuhkan melalui pendekatan interdisipliner, misalnya antara ilmu budaya dan psikologi. Ilmu budaya akan menggali kearifan lokal yang dimiliki oleh budaya Indonesia dan psikologi mengidentifikasi potensi individu untuk mengembangkan kearifan lokal menjadi perilaku atau karakter individu yang hidup pada era globalisasi sekarang ini.

Pengelolaan lingkungan hidup adalah dari diri sendiri. Biasakan dari hidup kalian sendiri. Seperti, membuang sampah, mengelola sampah. Dari yang kecil membuang sampah pada tempatnya, kemungkinan jika seseorang melihat, maka akan diikuti oleh orang lain tersebut. Semuanya akan berjalan dengan sendirinya jika kita mulai membiasakan dari diri sendiri.

Kesan saya dari rangkaian acara Teknik Mengabdi ini banyak sekali ilmu yang saya dapatkan, terutama terkait permasalahan lingkungan hidup dan juga tentang pandemi ini. Sampai rangkaian acara ini, menurut saya penyelenggara sangat antisipatif. Pesan saya, semoga acara-acara berikutnya selalu konsisten dalam tema dan narasumber yang dihadirkan.

Sekian dan terima kasih.
  

Previous
Next Post »

LKMM-TD

Opening LKMM-TD - Materi & UKM Day

Minggu, 15 Maret 2020 merupakan opening ceremony dan UKM day. Opening ceremony dan UKM day merupakan rangkaian pertama pada LKMM TD 2020. ...