Selasa, 28 Juli 2020 dilaksanakan salah satu rangkaian kegiatan LKMM-TD 2020, yaitu LKMM Bela Negara, yang juga merupakan rangkaian terakhir dari LKMM-TD 2020. Acara juga dilaksanakan secara online di Google Meet. Tema kegiatan Bela Negara kali ini adalah "Membentuk Mahasiswa Milenial yang Berpikir Positif dan Bekerja Cerdas dalam Memanajemen Diri". Tema tersebut diambil dari tema LKMM-TD sendiri, yang relevant dan cocok untuk mengakhiri rangkaian kegiatan LKMM. Narasumber untuk kegiatan Bela Negara ini adalah Bapak Mayor Inf Sahraji, Guru Militer Gol VI Initelijen Tim Gumil Rindam VI/Mlw. Narasumber yang memang berkompeten terutama dalam bidang kenegaraan. Sistem kegiatan masih sama dengan kegiatan sebelumnya.
BELA NEGARA DAN WAWASAN KEBANGSAAN
- Periodesasi Sejarah Bangsa
Narasumber menyampaikan sebelum membela negara, kita perlu mengetahui sejarah berdirinya negara kita. Cikal bakal bangsa Indonesia ada 2 yaitu;
1. Kerajaan Sriwijaya (Abad 7-12, 500 tahun), merupakan kerajaan yang menguasai perdagangan dunia. Karena terdapat sungai Malaka sehingga banyak pedagang dari India dan negara lainnya berdatangan.
2. Kerajaan Majapahit (Abad 13-16, 300 tahun), nama Majapahit sendiri berasal dari pohon Maja yang rasanya pahit. Tokoh terkenal yang berasal dari Majapahit, yakni Gajahmada, merupakan orang terkuat saat itu. Setelah mengalahkan kerjaan sebelumnya, Majapahit menguasai Asia Tenggara pada saat itu.
Kemudian muncul kerajaan-kerajaan lainnya yang berusaha saling menguasai satu sama lain. Sampai kemudian ke zaman berikutnya, yakni saat para penjajah datang dan mengadu-domba kerajaan sampai terpecah belah, dan kerajaan-kerajaan mulai roboh satu persatu. Dan masa penjajahan dimulai.
Masa penjajahan, karena kerajaan terpecah, penjajah dari Belanda, China, dll berdatangan. Penjajah ingin menguasai perdagangan. Setelah beberapa abad negara dijajah, kemudian muncullah kesadaran berjuang di masyarakat, terbentuklah organisasi Serikat Dagang Islam pada saat itu. Setelah itu, untuk mempersatukan bangsa muncul juga organisasi Budi Utomo. Kemudian muncul 3 komitmen; 1 bahasa, 1 bangsa, 1 negara. Saat itu juga Indonesia Raya pertama kali dikumandangkan. Saat perang dunia, Belanda melemah, kemudia Jepang muncul untuk menguasai dunia. Singkat cerita, negara-negara marah, kemudian diluncurkan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki. Jepang menyerah tanpa syarat, kemudia di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan sehingga pada saat itu pemuda Indonesia memanfaatkan kesempatan emas tersebut untuk memerdekakan Indonesia.
Secara singkat, timeline periodesasi sbb.
- Bersifat Kedaerahan (350 tahun)
- Kesadaran awal berjuang bersama (1908 - 20 tahun)
- Penegasan ke-Indonesia-an (1928 - 17 tahun)
- Jembatan emas (1945 - 53 tahun)
- Reformasi (1998 - 75 tahun), setelah supersemar diterbitkan, Soeharto berkuasa di Orde Baru.
- Pengaruh global, kemajuan ILPENGTEK (saat ini)
- NKRI
± 265 juta jiwa penduduk
34 provinsi
17.504 pulau
- Bela Negara
Bela negara: sikap, tekad & perilaku WNI secara menyeluruh, teratur,terpadu & dijiwai oleh kecintaan terhadap NKRI berdasarkan PS & UUD 1945 untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Dasar hukum Beal Negara dalam UUD 1945
- Pasal 27 ayat (3) BEL NEG
- Pasal 30 ayat (1) HANKAM
- UU No.2 Th 2002 HAN NEG
- UU No.56 Th 99 RATIH
- Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan merupakan cara pandang bangsa indonesia dlm menghadapi perubahan baik di strata regional maupun global. Indonesia merdeka karena diperjuangkan sendiri, sehingga "rasa" perjuangan itu ada. Maka terdapat unsur dari wawasan kebangsaan itu sbb.
Unsur dari wasbang:
- Paham Kebangsaan
- Rasa Kebangsaan
- Semangat Kebangsaan
Ketiga unsur tersebut termasuk dalam Nasionalisme. Untuk membangun nasionalisme, perlu cinta tanah air. Misalnya dengan membangun bangsa, contoh lulusan Teknik Sipil diharapkan dapat membangun infrastruktur dengan baik bagi bangsa. Untuk cinta tanah air maka
- Rela berkorban
- Kasih / sayang, tumbuh kemauan utk merawat, har & melindungi neg / bgs
- Rasa kebanggaan, memiliki, menghargai, menghormati & loyalitas
- Tercermin dalam prilaku
Sikap Cinta Tanah Air;
1. Belajar dengan tekun
2. Jaga kelestarian lingkungan
3. Tidak pilih2 teman
4. Berbakti kpd Neg & Bgs
5. Berbakti kpd orang tua, guru
Manfaat Bela Negara;
- Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa & patriotisme
- Membentuk iman & taqwa
- Melatih jiwa kepemimpinan
- Membentuk sikap disiplin akan waktu, aktivitas dan juga pengaturan kegiatan lain
- Menghilangkan sikap negatif , misalnya malas, apatis, boros, egois, dan tidak disiplin
- Membentuk jiwa kebersamaan serta solidaritas
- Membentuk mental dan juga fisik yang tangguh
- Berbakti pada orang tua, bangsa, dan agama
- Melatih kecepatan, ketepatan, ketangkasan individu dalam melaksanakan beragam kegiatan
Ada sebuah pendapat yg mengatakan bahwa ada 3 cara menghancurkan peradaban suatu bangsa;
1. Hancurkan tatanan keluarga
2. Hancurkan pendidikan
3. Hancurkan keteladanan dr para tokoh & rohaniawan
2 sistem dalam Pendidikan;
1. Hanya menjadikan anak sgb makhluk "knowing" ( sekedar mengetahui saja, semua diajarkan )
2. Mencetak anak menjadi "being" ( bukan hanya sekedar tahu saja,tetapi mau melakukan apa yg benar sbg bagian kehidupannya, hanya 3 mp basic science, basic art & social )
- Revolusi Mental
Revolusi mental terbagi menjadi:
Melakukan Perubahan → Membangun Karakter → Tujuan Nasional
1. Melakukan Perubahan
- Cara berpikir
- Cara Kerja
- Cara Hidup
2. Membangun Karakter
- Integritas
- Etos kerja
- Gotong royong
3. Tujuan Nasional
- Mewujudkan tujuan bernegara
- Indonesia: Berdaulat, Berdikari, Berkepribadian
Thomas Lickona, mengemukakan 10 tanda-tanda zaman yg bila muncul mengarah pada kehancuran suatu bangsa. Maka diperlukan gerakan nasional guna Revolusi Mental. Lima program Gerakan Nasional Revolusi Mental:
1. Program Gerakan Indonesia Melayani,
2. Program Gerakan Indonesia Bersih,
3. Program Gerakan Indonesia Tertib,
4. Program Gerakan Indonesia Mandiri,
5. Program Gerakan Indonesia Bersatu,
Saat ini, kita berada pada Revolusi Industri 4.0. Ketika negara maju telah siap akan revolusi 5.0, negara kita bahkan masih menyiapkan untuk revolusi 4.0. Maka dari itu, kita perlu untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM), sehingga kita selalu siap.
When wealth is lost, nothing is lost. When health is lost, something is lost. When character is lost, everything is lost.
Kesan dan pesan saya pada kegiatan ini; Menurut saya, kegiatan yang berlangsung tadi cukup menarik karena narasumber juga sangat relevant dan ahli di bidangnya, sehingga dapat relate dengan cepat. Materi yang disampaikan mudah dipahami dan sangat bermanfaat dalam menambah wawasan tentang kebangsaan. Untuk kegiatan terakhir LKMM-TD memuaskan karena video yang ditampilkan juga dengan editing dan kualitas yang bagus.
Pesan saya, semoga BEM selalu mempertahankan kekreatifitas dan inovasinya dalam memilih tema dan materi, yang dapat selalu tanggap dengan perubahan jaman. Semoga selalu mempertahankan kualitasnya. Jika secara online, agar selalu memperhatikan kualitas yang akan ditampilkan. Jika secara offline, semoga selalu siap jika terjadi perubahan dan selalu memperhatikan kebersihan dan keselamatan.
Sekian dari saya. Terima kasih.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon