Untuk lebih jelasnya, karya tulis ilmiah ini dapat dilihat di: https://drive.google.com/open?id=1QX2XOzk74LrVZK7oIsOwG4A4FFzWvRY7
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Pemanfaatan Ampas
Kopi sebagai Masker Perawatan Kulit Wajah”. Tidak lupa shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penulisan
karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia,
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Lambung Mangkurat. Selain itu, karya
tulis ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pemanfaatan bahan
organik dalam merawat wajah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses
penyusunan karya tulis ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka
dari itu juga, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Novia Winda, M.Pd.
selaku Dosen Bahasa Indonesia di Program Studi Teknik Sipil.
Penulis menyadari masih
terdapat kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki dalam penulisan karya tulis
ini. Oleh karena itu, kritik serta saran penulis harapkan untuk perbaikan di
masa yang akan datang. Demikian penulis sampaikan, semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Tamiang Layang, 05 Mei 2020
Penulis
DAFTAR ISI
PEMANFAATAN AMPAS KOPI SEBAGAI MASKER PERAWATAN KULIT
WAJAH
ABSTRAK
Kulit yang halus, cantik,
bersih, dan sehat merupakan dambaan semua orang di Indonesia, khususnya para
wanita di Indonesia. Salah satu alternatif guna mencegah zat-zat kimia
berbahaya adalah dengan memanfaatkan bahan-bahan organik. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam permasalahan mengenai ampas kopi
sebagai produk perawatan wajah dalam sebuah karya tulis berjudul “Pemanfaatan
Ampas Kopi sebagai Masker Perawatan Kulit Wajah”.
Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk menambah pengetahuan tentang kopi dan mengetahui manfaat ampas kopi
untuk perawatan wajah. Ternyata, bahan-bahan dalam kopi banyak yang mengandung
antioksidan sehingga terbukti untuk mencegah radikal bebas.
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode kajian pustaka dengan cara mencari sumber-sumber
yang relevan dan metode eksperimen dengan cara membuat masker perawatan kulit
wajah secara langsung.
Dari penelitian yang
dilakukan, terbukti jika ampas kopi dapat dijadikan alternatif untuk perawatan
wajah. Jadi, bahan organik dan alami seperti ampas kopi juga dapat dijadikan
produk perawatan muka yang bagus.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kulit yang
halus, cantik, bersih, dan sehat merupakan dambaan semua orang di Indonesia,
khususnya para wanita di Indonesia. Apalagi setelah adanya trend atau hype
dimana orang berlomba-lomba memamerkan kulit glowing-nya di sosial
media, orang-orang semakin menunjukkan antusiasnya demi mendapatkan kulit wajah
yang cantik.
Berbagai cara
banyak ditempuh untuk mendapatkan kulit wajah yang halus, cantik, bersih, dan
sehat, misalnya dengan menggunakan obat-obatan, perawatan dokter, dan membeli
produk-produk pemutih wajah. Banyak orang yang ingin mendapatkan kulit cantik
dengan cara instan dan murah. Namun sayangnya, obat-obatan dan produk yang
beredar di pasaran banyak mengandung bahan-bahan atau zat-zat kimia yang justru
tidak aman untuk kulit wajah seperti merkuri, hidrokinon, dan lain-lain.
Bahan-bahan kimia tersebut apabila digunakan dapat menimbulkan alergi, iritasi,
perubahan warna kulit, dan menyebabkan bitnik-bintik hitam. Selain itu,
perawatan di klinik juga membutuhkan uang yang banyak.
Salah satu
alternatif guna mencegah zat-zat kimia berbahaya adalah dengan memanfaatkan
bahan-bahan organik. Indonesia terkenal dengan sumber daya
alamnya yang berlimpah, banyak sekali bahan-bahan dari alam Indonesia yang
dapat digunakan sebagai produk kecantikan wanita, salah satunya adalah kopi. Selain murah dan dapat terjangkau dimana saja, kopi
termasuk bahan organik yang kaya akan manfaat.
Bagian kopi
yang digunakan untuk produk kecantikan adalah ampasnya. Untuk pemanfaatan ampas
kopi dapat digunakan sebagai masker yang diaplikasikan di wajah. Ampas kopi
yang biasanya dibuang setelah meminum kopi, ternyata mempunyai kandungan-kandungan
yang baik untuk kulit seperti zat antioksidan yang cukup tinggi diantaranya flavonoid
dan juga polifenol. Zat-zat tersebut terbukti ampuh dalam mencegah serangan
radikal bebas yang dapat menimbulkan berbagai masalah kulit seperti kulit kusam,
kering, penuaan dini dan masih banyak lagi masalah kulit lainnya.
Oleh karena
itu, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam permasalahan mengenai ampas
kopi sebagai produk perawatan wajah dalam sebuah karya tulis berjudul
“Pemanfaatan Ampas Kopi sebagai Masker Perawatan Kulit Wajah”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
masalah yang diuraikan dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan
permasalahannya adalah sebagai berikut.
1.
Apa
saja manfaat ampas kopi untuk perawatan wajah?
2.
Apa
saja zat yang terkandung dalam kopi yang baik untuk merawat wajah?
3.
Bagaimana
cara pembuatan masker perawatan wajah dengan menggunakan ampas kopi?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1.
Untuk
menambah pengetahuan tentang kopi.
2.
Untuk
mengetahui manfaat ampas kopi untuk perawatan wajah.
3.
Untuk
mengetahui zat yang terkandung dalam kopi yang baik untuk merawat wajah.
4. Untuk
mengetahui cara pembuatan masker perawatan wajah dengan menggunakan ampas kopi.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Menambah
pengetahuan peneliti tentang kopi.
2.
Memberi
informasi tentang manfaat ampas kopi untuk perawatan wajah.
3.
Memberi
informasi tentang zat yang terkandung dalam kopi yang baik untuk merawat wajah.
4. Memberi
informasi tentang cara pembuatan masker perawatan wajah dengan menggunakan
ampas kopi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kopi
2.1.1 Definisi dan Sejarah Kopi
Kopi adalah sejenis minuman
yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi
adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan
menjadi bubuk. Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab: قهوة qahwah
yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan
berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh
yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam
bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa
Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini. Kopi merupakan salah satu
komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon
kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan
Kopi Arabika (Coffea arabica).
Sejarah mencatat bahwa
penemuan biji kopi sebagai minuman yang sangat berkhasiat dan berenergi pertama
kali ditemukan oleh Orang dari Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000
tahun yang lalu, atau 1000 tahun Sebelum Masehi. Namun, budidaya dan
perdagangan kopi baru mulai populer pada abad ke-15 oleh pedagang Arab di
Yaman. Kopi mencapai Eropa pada abad ke-17 namun tidak dapat tumbuh baik di
sana. Bangsa-bangsa Eropa lantas menggunakan daerah jajahannya untuk
membudidayakan tanaman kopi. Indonesia, yang diduduki Belanda, memiliki andil
yang besar dalam sejarah dan persebaran jenis kopi di dunia.
Kopi kemudian terus berkembang
hingga sekarang ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia. Negara
Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per
tahunnya dan kemudian dieksport di berbagai penjuru dunia. Di samping rasa dan
aromanya yang sangat menarik, khasiat kopi juga dapat menurunkan risiko terkena
penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung.
2.1.2 Jenis-jenis Kopi
Terdapat lebih dari 100 spesies, atau jenis kopi yang dikenal. Namun ada
empat jenis kopi yang menjadi komoditas populer di dunia yaitu Arabika (Coffea
arabica), Robusta (Coffea canephora var. robusta), Liberika (Coffea
liberica), dan Excelsa (Coffea liberica var. dewerei).
1.
Arabika
Coffea arabica atau yang biasa dikenal dengan arabika adalah kopi
pertama yang ditemukan di Ethiopia dan oleh bangsa Arab disebarkan ke penjuru
dunia. Nama arabika kemudian digunakan karena peran bangsa Arab dalam
menyebarkan biji kopi tersebut. Arabika juga merupakan jenis kopi pertama yang
dibawa ke Indonesia oleh Belanda.
Tanaman arabika dapat tumbuh
dengan baik pada ketinggian 1.000-2.000 meter dari permukaan laut. Pada dataran
yang lebih rendah, tanaman ini sebenarnya masih bisa tumbuh. Namun,
pertumbuhannya tidak akan optimal dan sangat mudah terserang hama.
Biji arabika mengandung kafein
yang rendah sehingga rasa dan aromanya lebih menonjol. Jenis kopi arabika
adalah yang paling diminati karena bisa menghasilkan beberapa varietas dengan
aroma yang unik dan berbeda-beda. Bahkan, tanaman arabika yang sama dapat
menghasilkan varietas kopi yang baru jika ditanam di daerah yang berbeda. Di
Indonesia sendiri, kita bisa menemukan dan menikmati berbagai varietas arabika,
mulai dari Aceh hingga Papua.
Oleh karena jenis dan rasanya
yang beraneka ragam, arabika lebih banyak diminati daripada kopi robusta.
Harganya pun lebih mahal karena perawatan tanaman arabika lebih sulit dibanding
robusta. Sekitar 70% dari produksi kopi di dunia adalah jenis arabika.
2.
Robusta
Tanaman kopi robusta ini
bernama latin Coffea canephora var. robusta dan dipercaya pertama kali
ditemukan di Kongo. Jenis ini sebetulnya merupakan subspesies atau varietas
dari Coffea canephora. Nama robusta diambil dari kata robust yang
berarti kuat. Sayangnya, meski tanaman ini lebih kuat dan tahan terhadap
gangguan hama dibanding arabika, kualitas buahnya lebih rendah.
Indonesia termasuk penghasil
kopi robusta terbesar setelah Vietnam dan Brazil dalam perdagangan global.
Lebih dari 80% perkebunan di Indonesia ditanami robusta. Konon, dahulu robusta
didatangkan ke Indonesia oleh Belanda untuk menggantikan produksi jenis kopi
arabika karena perawatannya lebih gampang. Oleh karena inilah, tanaman kopi
robusta lebih banyak ditemui di Indonesia daripada arabika. Kopi robusta ini
pernah mengantarkan Indonesia menjadi ladang pengekspor kopi terbesar di dunia.
Tanaman kopi robusta dapat
tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-900 atau idealnya 400-800 meter dari
permukaan laut. Suhu rata-rata yang dibutuhkan untuk tumbuh adalah sekitar
24-30 °C dengan curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun.
Robusta memiliki rasa yang
kuat, kasar, dan cenderung lebih pahit dibandingkan dengan arabika. Oleh karena
itu, sangat cocok digunakan pada minuman kopi yang menggunakan campuran susu
seperti latte, cappuccino, mochacino, dan olahan kopi susu lainnya. Selain itu,
robusta juga banyak digunakan sebagai bahan baku kopi instan.
3.
Liberika
Coffea liberica atau kopi liberika pertama ditemukan di negara
Liberia. Banyak orang beranggapan bahwa tanaman ini berasal dari daerah
tersebut. Padahal liberika juga ditemukan tumbuh liar di daerah Afrika lainnya.
Pohon liberika bisa mencapai
tinggi 18 meter. Ukuran buahnya lebih besar dibanding arabika dan robusta.
Meski buahnya besar, bobot buah keringnya hanya 10% dari bobot basahnya. Penyusutan
bobot ketika dipanen ini tentu kurang disukai oleh para petani. Ongkos panen
menjadi lebih mahal. Hal ini membuat petani enggan mengembangkan kopi liberika
sehingga produksi dan persebarannya tidak seramai arabika dan robusta. Meskipun
masih dibudidayakan di beberapa daerah, tingkat produksi liberika adalah yang
paling rendah dari jenis lainnya. Produksi liberika kiranya hanya sekitar 1-2%
dari produksi kopi dunia.
4.
Excelsa
Ada satu varian kopi liberika
populer yang pada mulanya dianggap sebagai satu spesies sendiri, yaitu excelsa.
Seorang botanis asal Prancis, Jean Paul Antoine Lebrun mengklasifikasikan
excelsa sebagai salah satu varietas dari liberika. Pada 2006, excelsa diakui
dan diresmikan dengan nama ilmiah Coffea liberica var. dewerei.
2.1.3 Kandungan Kopi
Kopi ternyata tidak hanya
mengandung senyawa yang paling kita kenal yakni kafein, sebab kopi juga
memiliki sangat banyak unsur kimia didalamnya. Berikut kandungan kimiawi yang
dapat ditemukan pada kopi.
1.
Kafein
Kafein, merupakan zat utama
yang ada di kopi. Zat inilah yang sering membuat kita terjaga setelah minum
kopi. Hal tersebut karena di dalam kopi mengandung alkaloid plant,
semacam zat yang terkandung di dalam nikotin, tetapi efek sampingnya tidak
terlalu kuat.
2.
Quinic
Acid
Rasa asam yang ada pada kopi
akan ditentukan dengan jumlah quinic acid yang juga merupakan salah satu
senyawa pada kopi. Kadar quinic acid dalam setiap jenis kopi juga
berbeda beda yang juga digunakan dalam dunia kedokteran sebagai bahan untuk
membuat obat flu.
3.
Air
(H2O)
H2O atau air juga menjadi
senyawa pada kopi yang tidak bisa dipisahkan. kandungan kimiawi dalam kopi ini
juga sangat penting bagi tubuh sebab 70% bagian tubuh terdiri dari air.
Meskipun begitu, kandungan air dalam kopi ini terkadang sudah berkurang karena
proses pengeringan pada biji kopi. Akan tetapi kandungan air yang ada dalam
kopi juga tetap menjadi bagian dari senyawa kimiawi dalam biji kopi.
4.
Ethyphenol
Senyawa pada kopi ini
merupakan zat yang memberikan aroma khusus pada kopi. Zat ini juga serupa
dengan tar dan juga mengandung pheromone didalamnya.
5.
Dicaffeoylquinic
Acid
Senyawa pada kopi ini
merupakan antioksidan yang sangat berguna untuk menangkal radikal bebas. Meski
kadar antioksidan dalam biji kopi ini memang tidak setinggi tanaman obat lain,
namun kopi sudah menjadi sumber antioksidan yang sangat banyak dikonsumsi
masyarakat seluruh dunia.
6.
Dimethyl
Disulfide
Dalam biji kopi yang masih
hijau dan belum dikeringkan serta disangrai, senyawa pada kopi yakni dimethyl
disulfide ini juga tinggi kadarnya dalam biji kopi. Zat tersebut yang
membuat tinja manusia berbau seperti bau dari senyawa sulfur.
7.
Acetylmethylcarbinol
Zat yang satu ini adalah zat
yang membuat kopi terasa gurih di lidah, zat ini banyak ditemukan pula pada
mentega.
8.
Putrescine
Zat yang dihasilkan oleh
bakteri E.Coli ini adalah bakteri yang membuat sesuatu menjadi busuk. Zat ini
adalah hasil dari pembusukan dari bakteri tersebut.
9.
Trigonelline
Trigonelline yang merupakan salah satu senyawa pada kopi ini
sangat berguna untuk melindungi gigi. Meski peminum kopi umumnya memiliki warna
gigi agak hitam karena zat tersebut, namun senyawa ini akan melindungi gigi sehingga
tidak mudah berlubang.
10.
Niacin
Senyawa pada kopi ini
sebenarnya memang kurang begitu baik untuk tubuh sebab bisa menyerap beberapa
jenis vitamin yang ada didalam tubuh. Untuk itulah, minum kopi dianjurkan tidak
melebihi dari 3 gelas per hari agar kandungan vitamin yang dibutuhkan tubuh
dalam berbagai proses tersebut tidak hilang terlalu banyak karena kopi.
Namun bentuk lain dari Niacin
atau Vitamin B2 yaitu Niacinamide berguna untuk mengatasi masalah kulit,
seperti keriput, mempromosikan kesehatan kulit, dan memberikan manfaat anti
inflamasi. Niacinamide biasanya digunakan untuk mengatasi masalah kulit,
seperti rosacea dan jerawat
11.
Pelifenol
(Ampas kopi)
Polifenol (polyphenol)
adalah kelompok bahan kimia dengan lebih dari satu unit fenol per molekul. Polifenol
diketahui memiliki sifat antioksidan yang dapat mencegah radikal bebas. Selain
pada kopi, polifenol juga terdapat pada teh, coklat, anggur merah,
minyakzaitun, dan kacang-kacangan.
12.
Flavonoid
(Ampas kopi)
Flavonoid, juga dikenal
sebagai bioflavonoid adalah kelas phytochemical yang hanya bisa
disintesis oleh tanaman, termasuk kopi. Flavonoid mampu bertindak sebagai
antioksidan dan berfungsi menetralisir radikal bebas dan dengan demikian meminimalkan
efek kerusakan pada sel dan jaringan tubuh.
2.1.4 Manfaat Ampas Kopi
Bagi sebagian besar orang,
ampas kopi hanya dianggap sebagai barang sisa. Ampas kopi ternyata juga
memiliki manfaat bagi kesehatan kulit. Bahkan ampas kopi juga dikenal sebagai
salah satu produk kecantikan yang cukup penting. Berikut adalah manfaat dari
ampas kopi.
1.
Mengatasi
Sel Kulit Mati
Ampas kopi dapat mengatasi
masalah kulit seperti pengelupasan kulit yang disebabkan sel kulit mati. Banyak
penelitian yang menjelaskan kandungan kopi membantu meningkatkan kesehatan
kulit. Senyawa seperti asam caffeic, antioksidan mampu meningkatkan kadar kolagen
dan mengurangi penuaan dini sel tubuh.
2.
Melindungi
Kulit Dari Sinar Matahari
Senyawa polifenol yang juga terkandung
pada kopi mengurangi bercak bintik akibat penuaan karena terkena sinar UV,
umumnya banyak di wajah seseorang. Apakah itu diminum atau pun dioleskan ke
kulit, manfaat kopi baik untuk melindungi kulit dari sinar UV berlebih. Sinar
matahari di jam tertentu mampu merusak sel pada kulit, dengan mengaplikasikan
ampas kopi ke kulit maka akan mendapatkan perlindungan dari sinar matahari.
3.
Memudarkan
Kantung Mata Membengkak
Pola hidup tidak baik tanpa
sadar mengakibatkan mata membengkak, penyebabnya pun beragam dari mulai alergi,
infeksi ataupun konsumsi minuman yang tidak sehat. Cairan yang mengumpul pada
kantung mata sehingga membengkak umumnya karena tubuh dehidrasi, dan bisa juga
disebabkan hal lainnya.
Ketika bangun tidur, sangat
jelas terlihat mata membengkak namun perlahan akan hilang, jika tidak kunjung
hilang. Kamu bisa menggunakan krim ekstrak kopi atau membuatnya sendiri dari
ampas kopi. Kandungan senyawa asam klorogenik pada kopi mampu mengurangi
pembengkakan temporer di sekitar mata.
4.
Mencerahkan
Kulit Wajah yang Kusam
Scrub kopi dapat membuka pori-pori yang tersumbat dan
menyamarkan garis-garis halus di wajah. Bahkan, kandungan asam dalam kopi juga
dapat membantu mengangkat sel kulit mati (eksfoliasi) sementara memperlancar
aliran darah ke jaringan kulit sehingga membuat kulit Anda tampak cerah
bersinar.
5.
Meremajakan
Kulit Kepala dan Merawat Rambut
Mengetahui kadar pH pada
rambut, secara teori menggunakan produk rambut yang memiliki kadar pH lebih
tinggi dari rambut dapat menyebabkan kusam, keriting dan rusak. Maka sangat
aman menjadikan ampas kopi sebagai alternatif untuk merawat kulit kepala dan
mengatasi masalah rambut.
6.
Efektif
sebagai Rendaman Kaki
Masalah pada kulit kaki maka
merendam kaki menjadi solusi efektif, menambahkan ampas kopi pada rendaman kaki
malahan sangat membantu. Karena ampas kopi mampu membersihkan sel kulit mati
dari telapak kaki, serta menstimulasi aliran darah pada bagian yang terendam.
7.
Mengencangkan
Lemak Selulit Pada Kulit
Pada beberapa produk krim
pelangsing ditemukan kandungan kafein dan ekstrak senyawa lain untuk membantu
mengurangi selulit. Umumnya selulit ditemukan pada wanita, lemak yang tertimpan
pada jaringan dibawah kulit dan keluar ke lapisan kulit sehingga terlihat
bergelombang pada kulit bagian tubuh tertentu. Apakah kandungan kafein pada
produk krim pelangsing sama dengan kafein pada kopi, tidak ada salahnya untuk
mencoba mengaplikasikannya pada bagian kulit selulit. Namun yang jelas, ampas
kopi mampu membantu menghaluskan kulit dan merangsang aliran darah, sehingga
kulit menjadi kencang.
8.
Perawatan
Wajah Untuk Menghindari Jerawat
Terbentuknya jerawat di wajah
karena sel kulit mati, wajah berminyak dan zat lain yang menyumbat pori-pori
wajah sehingga mudah terjangkit bakteri penyebab jerawat. Menggosokkan wajah
menggunakan ampas kopi dapat membersihkan sel kulit mati dan membuka pori-pori
wajah. Hal ini karena senyawa antioksidan, asam klorogenat, stimulan pada kopi
mampu melawan jerawat dengan menjadikannya pembersih wajah.
2.2 Kulit
Kulit adalah lapisan luar yang
menutupi tubuh sebuah vertebrata. Kulit terdiri atas epidermis, dermis, dan
hipodermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar
keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.
Kulit memiliki beberapa fungsi:
·
Sebagai
alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
·
Sebagai
indra peraba.
·
Sebagai
pelindung organ dibawahnya.
·
Tempat
dibuatnya vitamin D dengan bantuan sinar matahari.
·
Pengatur
dan penyeimbang suhu tubuh.
·
Tempat
menimbun lemak.
2.3 Masker
Masker wajah adalah masker kecantikan
yang berwujud seperti gel, pasta dan serbuk yang dioleskan untuk membersihkan
dan mengencangkan kulit, terutama kulit wajah. Secara sistematik, masker wajah
bertindak merangsang sirkulasi aliran darah maupun limpa, merangsang dan
memperbaiki kulit melalui percepatan proses regenerasi dan memberikan nutrisi
pada jaringan kulit. Masker wajah juga berfungsi sebagai pembawa bahan-bahan
aktif yang berguna bagi kesehatan kulit, seperti ekstrak tumbuhan, minyak
esensial, atau rumput laut yang dapat diserap oleh permukaan kulit untuk dibawa
ke dalam sirkulasi darah (Novita Widya, 2009).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Kajian Pustaka
Kajian pustaka sangat
diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam usulan
penelitian. Hal ini dimaksudkan agar para peneliti mempunyai wawasan yang luas
sebagai dasar untuk mengembangkan atau mengidentifikasi variable–variable yang
akan diteliti. Metode kajian pustaka adalah metode penelitian dengan cara
mencari sumber-sumber yang relevan, baik dari buku-buku yang ada maupun dari
internet yang mengkaji tentang masker ampas kopi.
3.2 Metode Eksperimen
Metode eksperimen yaitu dengan cara membuat masker
perawatan kulit wajah dari ampas kopi secara langsung.
3.2.1 Definisi Operasional
1. Variabel bebas : ampas kopi.
2. Variabel
terikat : perubahan pada kulit
wajah yang diaplikasikan masker ampas
kopi.
3.2.2 Populasi dan Sampel
1. Populasi :
produk kopi murni yang sudah tersedia.
2. Sampel :
2 sendok makan ampas kopi Top Coffee.
3.2.3 Tempat dan Waktu
Tempat : Rumah Annisa, Tamiang Layang, Kec. Dusun
Timur, Kab. Barito Timur, Kalimantan Tengah
Waktu pelaksanaan :
Minggu, 3 Mei 2020
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan metode observasi, yaitu dengan
melakukan percobaan secara langsung.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Proses Pembuatan Masker Ampas Kopi
4.1.1 Alat dan Bahan
1)
Alat
a.
Sendok
b.
Kuas
masker
c.
Mangkok
kecil
2)
Bahan
a.
2
sendok makan kopi
b.
½
sendok makan madu murni
c.
1
sendok makan air
4.1.2 Langkah Kerja
1.
Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Memasukkan
2 sendok makan kopi dan ½ sendok makan madu murni ke dalam mangkok kecil.
3.
Aduk
sampai kental. Kemudian memasukkan 1 sendok air agar tidak terlalu padat.
4.
Aduk
hingga tercampur dan sedikit kental seperti pasta. Memastikan tidak terlalu
encer.
5.
Mengoleskan
pasta tersebut ke wajah dan leher. Menghindari bagian mata dan bibir.
6.
Pijat
wajah dengan lembut dan ringan. Kemudian biarkan hingga 10-15 menit.
7.
Setelah
15 menit, membersihkan wajah. Saat membersihkan masker, perlahan-lahan pijat
dan gosok wajah terlebih dahulu, ini akan berfungsi sebagai exfoliator
atau mengangkat kulit mati. Kemudian membersihkan wajah dengan lembut.
8.
Mengeringkan
wajah.
9.
Menggunakan
pelembab agar kulit wajah tetap terhidrasi.
4.2 Pembahasan
Seperti yang telah kita
ketahui, kopi mengandung beberapa zat antioksidan seperti polifenol, flavonoid,
dan dicaffeoylquinic acid yang dapat mencegah radikal bebas, dimana
radikal bebas dapat menyebabkan beberapa permasalahan kulit. Perlu kita ketahui,
radikal bebas yang terbentuk selama oksidasi berada dalam keadaan yang sangat
tidak stabil sehingga memiliki kecenderungan melepaskan elektron atau menyerap elektron
dari sel.
Setiap kali sebuah elektron
dilepaskan atau ditangkap oleh radikal bebas, maka akan terbentuk radikal bebas
yang baru. Radikal bebas yang baru terbentuk akan terus melakukan hal yang
sama. Dengan cara ini, rantai radikal bebas tercipta.
Jika kondisi ini terus terjadi
dalam waktu yang lama, sel tubuh akan menjadi rusak. Antioksidan seperti
polifenol, flavonoid, dan dicaffeoylquinic acid membantu mengubah
radikal bebas yang tidak stabil ke dalam bentuk yang stabil, yang menyebabkan
rantai radikal bebas terhenti. Oleh karena itu, antioksidan dapat mencegah
radikal bebas.
Mengenai penggunaan madu dalam
ampas kopi, selain sebagai pembentuk pasta masker, madu juga mempunyai banyak
manfaat. Madu dapat melembabkan kulit dan membersihkan pori-pori. Sehingga
pemakaian madu dan kopi juga saling mendukung.
Dari eksperimen, pada
pengaplikasian masker kopi terasa sedikit kasar di kulit karena butir-butir
kopi yang memang alami tanpa dihaluskan lebih lanjut, bukan terkhusus untuk
produk perawatan wajah. Saat diaplikasikan masker, wajah terasa tertarik karena
kopi yang memang kasar tadi. Dan masker ini tidak menghasilkan efek panas
ataupun dingin pada wajah. Saat melakukan pijat muka, harus digosok dengan
lembut karena jika terlalu kasar akan menyebabkan pori-pori luka dan membesar. Walaupun
begitu masker kopi menghasilkan efek yang lumayan bagus untuk kulit. Hasil yang
didapat dari eksperimen yaitu, setelah pemakaian masker kopi wajah terlihat
tampak lebih cerah dan lembut karena sel kulit mati yang terangkat. 15 menit
setelah pemakaian pori-pori seperti mengecil, terutama daerah pori di hidung,
akan tetapi terlihat normal untuk menit-menit berikutnya.
Dari eksperimen yang
dilakukan, terbukti jika ampas kopi dapat dijadikan alternatif untuk perawatan
wajah. Khususnya sebagai exfoliator atau pengangkat kulit mati. Hasil yang
didapatkan dari masker kopi ini dapat membuat wajah tampak lebih cerah dan
menyamarkan kusam setelah pemakaiannya. Akan tetapi, sebagai produk untuk
mengatasi masalah jerawat, bekas jerawat, dan pori-pori besar, ampas kopi tidak
dapat memberikan efek instannya. Jadi untuk masalah jerawat dan bekas jerawat
diperlukan pemakaian yang rutin.
Jadi, bahan organik dan alami
seperti ampas kopi juga dapat dijadikan produk perawatan muka yang bagus. Namun
dalam perawatan wajah tidak ada yang instan. Selain terjangkau dan murah,
masker kopi juga lebih aman untuk dipakai pada wajah, dibandingkan memakai
produk abal-abal di pasaran.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kulit yang halus, cantik,
bersih, dan sehat merupakan dambaan semua orang di Indonesia, khususnya para
wanita di Indonesia. Salah satu alternatif guna mencegah zat-zat kimia
berbahaya adalah dengan memanfaatkan bahan-bahan organik. Indonesia terkenal
dengan sumber daya alamnya yang berlimpah, banyak sekali bahan-bahan dari alam
Indonesia yang dapat digunakan sebagai produk kecantikan wanita, salah satunya
adalah kopi.
Zat-zat yang terkandung dalam
kopi meliputi: kafein, quinic acid, H2O, ethyphenol, dicaffeoylquinic
acid, dimethyl disulfide, scetylmethylcarbinol, putrescine,
trigonelline, niacin, pelifenol, dan flavonoid. Bahan-bahan tersebut
banyak yang mengandung antioksidan sehingga terbukti untuk mencegah radikal
bebas. Manfaat dari ampas kopi antara lain mengatasi sel kulit mati, melindungi
kulit dari sinar matahari, mencerahkan kulit wajah yang kusam, perawatan wajah
untuk menghindari jerawat, dan lain-lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
ampas kopi dapat dijadikan alternatif untuk perawatan wajah, dan tidak perlu
menggunakan produk-produk dengan bahan kimia berbahaya. Untuk pemanfaatan ampas
kopi dapat digunakan sebagai masker yang diaplikasikan di wajah. Selain
terjangkau dan murah, kopi mempunyai banyak manfaat.
5.2 Saran
1.
Disarankan
menggunakan produk alami untuk perawatan kulit wajah, salah satunya dengan
ampas kopi yang dapat dijadikan masker wajah.
2.
Saat
pengaplikasian masker diharapkan untuk memperhatikan komposisi. Selain itu,
perlu perlakuan lembut untuk memijat wajah.
3.
Jika
ingin hasil yang maksimal, maka pemakaian haruslah rutin.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, n.d. Kopi. Dalam:
Anonim, n.d. Kulit. Dalam:
Otten, 2019. 7 Manfaat Ampas Kopi untuk Merawat
Kulitmu. Dalam:
Putri Intan, 2016. Pemanfaatan Ampas Kopi Sebagai
Solusi Alternatif Perawatan
Kulit Pada Remaja. Dalam:
Sesame Coffee, 2020. Sejarah dan Jenis Kopi Dunia
& Indonesia. Dalam:
SwifelCoffee, 2018. Senyawa pada Kopi yang Perlu
Kita Ketahui. Dalam:
LAMPIRAN
Gambar 1. Alat dan Bahan
Gambar 2. Pasta Masker Kopi
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon